SEMINAR NASIONAL KEPEREMPUANAN


DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) V ITLHA Indonesia menggelar seminar bertajuk “Kiprah Kepemimpinan Perempuan Di Era Modernisasi 4.0”. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Selasa (07/04/2020) via ONLINE. Meskipun penyebaran wabah virus Covid-19 sangat berdampak pada kegiatan ITHLA, tapi tidak menghalangi proker (Program Kerja) dari Departemen Pemerdayaan Perempuan untuk mengadakan seminar perdana. Pada seminar ini dihadiri oleh ketua DPP(Dewan Pimpinan Pusat) ITHLA Indonesia, Nadyya Zahratul Jannah, sekaligus pemateri pada acara seminar pada kali ini dan Husnul Khatimah sebagai moderator yang merupakan kepala Departemen Pemerdayaan Perempuan DPW V ITHLA Indonesia.

Beberapa anggota dari DPW 1-6 turut meramaikan kegiatan seminar ini. Tidak hanya itu, ada beberapa instansi hingga siswa SMA juga ikut berpartisipasi. Selain pemaparan materi, sesi seminar ini juga memberikan kesempatan tanya jawab pada peserta seminar. Nadyya Zahratul Jannah membuka langsung seminar via online dengan mengutip kata motivasi dari sang motivator Merry Riana “Jadilah wanita yang mampu menjaga kehormatannya baik dari penampilan, sikap dan juga tutur kata”.

Seminar berjalan dengan baik. Pada intinya, isi pemaparan dari seminar tersebut adalah "Wahai para wanita hebat, dunia sedang menanti kita, dunia membutuhkan campur tangan nan lembut dari seorang wanita. Tunggu apalagi? Tumbuhkan semangat, munculkan potensi mu. Ingat bahwa dalam diri seseorang memiliki kelebihan yang berbeda-beda. Pilihan ada padamu, pada hati kecilmu. Lanjutkan atau akan tetap mengubur potensimu. Menjadi pemimpin harus siap korbankan waktumu, istirahatmu, fikiranmu, bahkan nyawamu sekalipun asalkan jangan korbankan iman dan kesucianmu" tuturnya. Motto hidup yang selalu beliau bawa “Hidup Indah Jika di Bumbui Rasa ikhlas dalam Setiap Langkah”. Ikhlas adalah salah satu kunci dalam sebuah kesuksesan dan yang paing utama ridho dan doa orangtuamu.

Setelah materi disampaikan, banyak pertanyaan dari peserta seminar tersebut, dan yang paling urgent dibahas adalah mengapa harus perempuan yang jadi pemimpin sedangkan laki-laki masih ada?bagaimana langkah agar dapat menjadikan perempuan betul menyadari akan potensi yang dimiliki? Nadyya Zahratul Jannah memaparkan bahawa Pertama, tidak ada yang membedakan antara laki-laki dan perempuan kecuali iman dan takwa. Begitupun dengan ilmu, bisa saja perempuan lebih cerdas dari laki-laki. Ada masanya itu adalah gawaiannya laki-laki saja, dan ada masanya perempuan pun bisa. Selagi masih bisa menuntut ilmu, lakukan kita ambil posisi bukan berarti meremehkan posisi laki-laki sebagai pemimpin sejati seorang perempuan mengalah boleh, tapi bukan untuk kalah. Kedua, apresiasi dirimu sendiri atas apa yang kamu lakukan. Dan jangan sendiri, jadikan orang tua tempat untuk berbagi segala hal. Dukung temanmu jika melihat dia melakukan sesuatu yang dia senangi selagi masih dalam konteks positif pasti temanmu akan melakukan hal yang sama. Itu juga akan membuatmu bersemangat dalam menggali potensi".

Meskipun diselenggarakan via online, tetapi semangat peserta tetap seperri seminar offline. Dengan berakhirnya sesi tanya jawab, sehingga berakhirlah seminar online pada kali ini. Dengan harapan semoga seminar ini bisa menambah semangat dan memotivasi perrmpuan Indonesia untuk terus belajar demi masa depan bangsa dan negara.
ITHLA? HA ANA DZA!

Penulis : Reski Awaliyah (PBA IAIN Palu)
Editor: Fathicil (Biro Press Realise DPP ITHLA)

2 komentar:

Pages