DIALOG ONLINE


Departemen penelitian dan pengembangan ITHLA DPW 5 sukses menggelar dialog online, kamis (15/5/20)

Melalui pesan virtual menggunakan aplikasi whatsapp grup dialog online bertemakan "Keseimbangan karir mahasiswa dalam menempuh siklus sukses berlembaga dan bergelar sarjana" berjalan dengan lancar. Dengan mengundang 2 pemateri yakni, FACHRUDDIN DUKOMALOMO dan FADLAN L. NASURUNG, keduanya memiliki latar lembaga yang begitu aktif dan berkompeten. 

Kedua pemateri menyajikan pembahasan yang sangat mencakup kehidupan mahasiswa sekarangn ini. Dimana kebanyakan mahasiswa dilema menyeimbangkan lembaga dan akademik. Dalam materi yang disampaikann dijelas bahwa kunci utama dalam berlembaga adalah komintmen, apa yang kita jalani adalah pilihan dan kita harus mampum menyikapi resiko dalam hal.yang kita pilih. Tantang kita kedepan sangat banyak, sebagai seorang mahasiswa kuta harus mempunya kompetensi dalam mengembangkan diri dan intelektual kita, orang yang berlembaga dan berakademik dengn orang yang hanya mengejar akademik itu berbeda, kita akan menyelami hal yang sangat luas kedepannya. 
Nah, dalam berlembaga kita dapan memgasa kepemimpinan diri dan sikap ketika berkecimpung atau terjun pada masyarakat, kita haru punya sikap yang bertanghung jawab dan mampu penyelesaikan permasalahan yang ada. Pengalam dalam.berorgani sasi inilah yang bisa mampun membawa atau menyikapi diri setelah lulus atau bergelar sarjana.

Menurut Fachruddin Dukomalomo,
Kelembagaan mahasiswa adalah sebuah pabrik pemikiran yang selalu siap untuk menjadi referensi di segala situasi. Kenapa ? 
Karena selain lembaga ini menciptakan kader yang kritis, kolaboratif dan memiliki daya saing  lembaga pula memiliki tugas penting untuk menjaga kualitas dari anggota kelembagaan itu jika tidak seperti itu maka pasti harus ada yang di evaluasi  dari kelembagaan tersebut.
Tumbuh dalam organisasi  yang berasaskan iman serta takwa. Sehingga Keberanian itu muncul dari hati untuk memiliki komitmen dan dedikasi yang tinggi demi memberikan manfaat bagi masyarakat bahkan bangsa. 
Pastikan kalian memiliki cara sendiri untuk menjadikan mahasiswa yang kuat dan tangguh dalam aksi , taat ibadahnya , nyata karyanya Karena setiap generasi bangsa memiliki cara Sendiri  untuk mencatat sejarahnya.

Dalam dialog ini juga di bahas tetang aspek seorang perempuan dalam berlembaga. Menurut fadlan L. Nasurung " memang dalam kultur budaya, agama sering kali mengesampingkan perempuan dalam ruang publik. Sebenarnya semakin besar tentangan yang dihadapi semakin besar juga harga (kualitas) di tetapkan. Ada banyak sekali ruang model atau contoh-contoh  yang bisa kita jadikan teladan, perempuan yang akhirnya bisa berkiprah untuk kepentingan banyak orang sekaligus dekat dengan keluarga. Perempuan- perempuan sekarang semakin progresif yang di dukung oleh kemampuannya sendiri. Secara fitrawi perempuan itu multitasking yang bisa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu dan ini kurang di miliki oleh laki-laki, bukan berrti laki2 tidak bisa tapi hal itu banyak dimiki  oleh perempuan.

Sekarang ini juga sudah banyak perempuan yang transformatif memiliki karir gemilang dan kepemimpinan yang baik. Mampu mengembangkan dedikasinya ke halayak dan bertanghung jawab.

Semoga ilmu baru yang kita dapatkan, bisa menjadi referensi diri dan pwngembangan dalam berorganisasi dan menyikapi tantangan kedepannya, semoga kita semua tetap sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT, ujar moderator di penghujung acara.

Tetap dirumah aja, berilmu bejarar dan berkarya.
Salam ithla
Haa Ana Dza 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages